Jumat, 06 April 2012

Tes DISC dalam Psikologi







 
Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe tipe perilaku dan gaya kepribadian, yang pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran, baik secara professional maupun secara personal.
Dalam tes DISC tersebut membagi 4 tipe perilaku individu ketika berinteraksi dengan lingkungannya, yakni  Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Ini merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks, dan tidak mudah digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur (structure).
DISC merupakan model perilaku yang membantu setiap manusia memahami“mengapa seseorang melakukan apa yang  dilakukannya”. Disamping itu dinamika dimensi Dominance, Influencing, Steadiness, dan Conscientiousness pada setiap orang yang berbeda membentuk model DISC pribadi dan menggambarkan perilaku masing masing.
Dominant. D
Orang yang Dominant  tinggi akan bersifat asertif (tegas) dan langsung. Biasa nya mereka sangat independen dan ambisius. Dalam pemecahan masalahnya, tipe dominan ini melakukan pendekatan yang aktif dan cepat menyelesaikan masalah. Mereka ini orang yang cukup gagah, mereka sangat menyukai tantangan dan persaingan. Mereka dipandang orang lain sebagai orang yang berkemauan keras. Oleh karena itu mereka menginginkan segala sesuatu sesuai dengan kemauan mereka.
Influencing. I
Tipe Influencing ini senang berteman. Mereka suka menghibur orang lain dan bersifat sosial. Dalam penyelesaian masalah atau mengerjakan sesuatu, mereka banyak mengandalkan keterampilan sosial. Orang yang bersifat interpersonal ini senang berpartisipasi dalam kelompok dan suka bekerja sama. Keterbukaan sikapnya membuat orang lain memandang dirinya sebagai pribadi yang gampang bergaul dan ramah. Biasa nya pribadi seperti ini memiliki banyak teman. Tipe antarpribadi ini, tipe orang yang emosional karena mereka mudah mengungkapkan emosi kepada orang lain, emosional disini artinya bukan mudah marah, tetapi mudah mengungkapkan isi hatinya. Mereka lebih merasa nyaman berurusan dengan emosi daripada hal lain.
Steadiness S
Orang yang bertipe Steadiness ini adalah orang yang berkeras hati, gigih, dan sabar. Mereka mendekati dan menjalani kehidupan dengan memanfaatkan standar yang terukur dan stabil. Pada umumnya mereka tidak begitu suka kejutan. Pribadi mantap ini tidak banyak menuntut dan bersifat akomodatif. Mereka sangat ramah dan memperlihatkan kesetiaannya kepada mereka yang ada disekitarnya. Mereka sangat menghargai ketulusan. Orang yang bertipe mantap ini jujur dan mengatakan apa adanya dan berharap orang lain melakukan hal yang sama. Orang lain memandang mereka sebagai orang yang tenang, berhati hati dan konsisten dalam cara mereka menjalani kehidupan. Memiliki tingkat ketabahan yang luar biasa. Mereka dapat mempertahankan fokus dan kepentingan mereka dalam jangka waktu yang lama dibandingankan orang lain yang mampu melakukan.
Conscientiousness C
Teliti, begitu sebutan untuk tipe orang ini. Tipe teliti ini sangat tertarik pada presisi (ketelitian dan kecermatan) dan juga dengan akurasi (kecepatan). Mereka menyukai segalanya serba teratur dan jelas. Dan mereka sangat fokus terhadap fakta, maunya ada bukti. Orang tipe teliti ini sangat menghargai peraturan, mereka tidak suka melanggar peraturan. Dalam beraktivitas pun begitu, menggunakan sistematis dan aturan aturan agar semuanya terkelola dengan baik. Mengatasi konflik secara tidak langsung. Dihadapan orang lain, mereka dipandang pasif dan selalu mengalah. Kayak judul lagu aja selalu mengalah.
Berdasarkan pengalaman, DISC merupakan salahsatu tools atau alat yang cukup powerful untuk mengidentifikasi karakter kepribadian seseorang dalam waktu yang relatif singkat. Keahlian seseorang dalam membaca dinamika kepribadian yang tergambar pada grafik sisi kepribadian eksternal dan internal menjadi kunci akurasi analisanya. Termasuk di dalamnya mengenali kecenderungan seseorang dalam memanipulasi jawaban pada kuesioner yang diberikan.

Minggu, 01 April 2012

Tes Bakat dan Minat

Saat ini sering didengar istilah AptitudeTest (tes bakat / tes kemampuan) dan Interest Test (tes minat). Tes bakat ditujukan untuk mengevaluasi rentang kemampuan mental yang ditunjukkan seseorang untuk melakukan kegiatan kerja maupun aktivitas sehari hari. Indikatornya biasanya meliputi kemampuan verbal, numerik, mengingat, pemecahan masalah praktis, dan sebagainya. Hasil tes bakat akan menunjukkan area relatif dari kekuatan dan kelemahan seseorang, sehingga bisa digunakan untuk mengarahkan pemilihan pekerjaan, misalnya menghindari pekerjaan yang terkait dengan kelemahan individu serta mencari pekerjaan yang memanfaatkan kekuatan individu. Sementara, tes minat, indikatornya terkait dengan ketertarikan/minat atau individu terhadap area atau aktivitas bidang kerja, misalnya apakah suka bekerja dengan angka, kegiatan menganalisis, bertemu dengan orang, menjual, dan sebagainya. Untuk seleksi karyawan, penggunaannya harus berhati hati, karena pelamar seringkali mengarahkan jawabannya sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan bukan karena minat dan pandangan dirinya pribadi.

Dengan demikian, penting bahwa tes yang digunakan untuk pengukuran minat dan bakat memiliki beberapa faktor yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut i:

1. Dirancang oleh badan/orang yang kompeten, sehingga memenuhi syarat reliabilitas
    dan validitas tes.

2. Tes menyediakan umpan balik atas kesesuaian/kemampuan indidivu, dalam arti  
    bahwa skor tes dapat diinterpretasi dalam aspek yang sesuai dengan kebutuhan    
    pekerjaan

3. Tes yang digunakan telah teruji dan memiliki ''reputasi'' atau ''track record'', karena
     tes yang baik umumnya butuh waktu pengembangan selama bertahun tahun

Tes bakat dan minat siswa sebelum memilih jurusan penting dilakukan jika siswa tidak mengetahui potensi yang dimilikinya dan akan diarahkan ke mana kelak masa depannya. Ketika si anak belum tahu apa yang diinginkan, hobinya apa, minatnya apa, bahkan cita citanya, maka tes minat dan bakat itu penting untuknya Apalagi sekarang ini jurusan atau bidang studi di perkuliahan semakin luas sesuai tuntutan zaman dan cenderung menawarkan keahlian yang bukan saja teori melainkan juga praktis.
Tes minat dan bakat selama ini cenderung mengarah pada tes kecerdasan akademis, yang mengarahkan anak pada pilihan kemampuan akademiknya. Sementara itu, bidang bidang studi atau jurusan yang ada sekarang semakin banyak dan berkembang. Tes bakat itu akan melihat kemampuan atau potensi kecerdasan umum si anak, berupa kemampuan berpikir logis atau nalar, dan semua akan terukur. Selanjutnya nanti dari kemampuan penalaran itu bisa diukur lagi, apakah kemampuan nalar si anak itu lebih mengarah ke visual atau abstrak, apakah kelebihannya pada kemampuan matematika atau sosial misalnya.
Dan yang tidak  kalah penting dari tes minat bakat itu kemudian juga bisa terukur kemampuan kemampuan khusus si anak. Semisal anak memiliki kelebihan khusus di bidang bidang yang bersifat administratif atau sebaliknya yang membutuhkan kreatifitas tinggi. Nanti akan muncul gambaran profil  anak yang bisa disesuaikan dengan kepribadiannya dan kemudian akan digabungkan kedua duanya, semisal apakah anak berkepribadian introvert atau extrovert, apakah  anak lebih suka bekerja sendiri atau lebih senang bekerja dengan orang lain,  anak cenderung menyukai rutinitas atau fleksibilitas. Dari penggabungan pengabungan potensi umum dan khusus itulah bisa diperkirakan peminatan anak ini akan ke mana.
Intinya, setiap orang adalah “the right person”  yang punya potensi unik masing masing. Hanya, ada yang kemudian menjadi sukses atau tidak sukses. Semua keputusan akhirnya akan dikembalikan kepada anak. Sukses itu karena kebetulan dalam perkembangannya  anak berada dalam kondisi yang disebut dengan ‘the right place".