Sabtu, 15 September 2012

ObservasiPSIKODIAGNOSTIK

 




Ada 2 (dua) metode penting bagi Psikolog dalam kaitannya dengan penelitian ilmiah di bidang psikologi yaitu   :
·         Kemampuan Observasi
·         Kemampuan Wawancara

Kedua hal diatas dikatakan sebagai “Metode Mendasar” karena   :
1.    Laboratorium Psikologi pertama di Leipzig, Jerman yang didirikan oleh Wilhelm Wundt meneliti tentang perilaku/performa manusia (melalui observasi) --à fungsinya 70% melalui 5 alat penginderaan, namun yang paling baik adalah alat indera visual.
Contoh performa yang diamati dari manusia seperti berjalan cepat/lambat/lari.

2.    Dalam melakukan observasi harus menghindari terjadinya “Subyektifitas” atas hal yang diteliti, jadi sifatnya hanya mendengar, melihat dan mencatat.

Agar terhindar dari “Subyektifitas” dan tetap obyektif yaitu dengan   :
·         Menghindari relasi lebih lanjut dari subyek yang diteliti.
·         Tidak membuat kesimpulan dengan penilaian, melainkan hanya membuat deskripsi.
·         Harus mengacu pada teori yang sudah ada.
·         Peneliti yang terlibat harus lebih dari 1 orang dan memiliki pengetahuan, memahami teori dan berpengalaman di bidang penelitian ilmiah.


Klasifikasi Metode Observasi   :
1.    Observasi Tanpa Intervensi
--àdisebut juga “Observasi Naturalistik” adalah untuk mendeskripsikan perilaku seperti yang terjadi secara normal dan meneliti hubungan diantara berbagai variabel.
Misalnya observasi terhadap perilaku dalam ruang obrolan di internet

2.    Observasi Dengan Intervensi
----àadalah observasi yang dilakukan dengan adanya keterlibatan peneliti dalam proses observasi dengan tujuan untuk mengetahui efek efek yang timbul dan mungkin juga untuk menguji teori.

Observasi Dengan Intervensiterbagi atas metode   :
a.    Participant Observation
·         Jika dilakukan secara terang terangan untuk memahami budaya dan perilaku kelompok individu
·         Jika dilakukan secara sembunyi sembunyi berarti peneliti yakin bahwa individu akan mengubah perilaku jika sadar dirinya sedang diamati
·         Memungkinkan peneliti untuk mengobservasi berbagai perilaku dan situasi yang terbuka bagi observasi ilmiah
·         Kadang kehilangan obyektifitasnya atau terlalu banyak mempengaruhi individu yang diamati

b.    Structured Observation
·         Dirancang untuk mencatat perilaku yang mungkin sulit diobservasi dengan menggunakan Observasi Naturalistis.
·         Sering digunakan oleh Psikolog Klinis dan Perkembangan.
·         Masalah dalam mengintepretasi dapat terjadi bila prosedur observasi yang sama tidak diikuti di semua observasi atau semua pengamat, atau bila variabel variabel pentingnya tidak dikontrol
c.    Field Experiment (Eksperimen Lapangan)
·         Peneliti memanipulasi satu variabel independen atau lebih dalam setting alamiah untuk menetapkan efeknya pada perilaku
Merekam perilaku   :
----àbagaimana hasil sebuah studi dirangkum, dianalisis, dan dilaporkan bergantung pada observasi perilaku itu pada awalnya direkam.
Merekam perilaku terbagi atas   :
1.    Rekaman Kualitatif Perilaku
----àNarrative Records (rekaman naratif) menyediakan reproduksi yang cukup meyakinkan tentang perilaku persisi seperti saat perilaku itu terjadi, seperti deskriptif tertulis, rekaman audio, rekaman video

2.    Rekaman Kuantitatif Perilaku
-----àpeneliti sering mendapatkan ukuran ukuran kuantitatif seperti frekuensi atau durasi kejadian ketika mereka berusaha mendeskripsikan perilaku atau kejadian tertentu. Ukuran kuantitatif perilaku menggunakan salah satu diantara 4 tingkat skala pengukuran :nominal, ordinal, interval dan rasio

3.    Measurement Scales (Skala Pengukuran)
-----àmempresentasikan berbagai tingkat yang perilakunya dapat dikuantifikasikan dan skala skala pengukuran mempengaruhi tata cara menganalisis data nantinya

Analisis Data Observasi   :
---àReduksi Data yaitu proses mengabstraksikan dan merangkum data perilaku yang dihasilkan melalui proses observasi. Biasanya Reduksi data sering melibatkan proses Coding(pengkodean), mengidentifikasikan unit unit perilaku atau kejadian kejadian tertentu menurut kriteria tertentu.

Reliabilitas Observer (Reliabilitas Pengamat)   :
·         Reliabilitas antar pengamat mengacu pada seberapa jauh para pengamat independen sepakat dalam observasi mereka
·         Reliabilitas antar pengamat meningkat dengan memberikan definisi yang jelas tentang perilaku dan kejadian yang akan dicatat/direkam, dengan melatih pengamat, dan dengan memberikan umpan balik tentang berbagai diskrepansi (ketidaksesuaian)
·         Reliabilitas antar pengamat yang tinggi meningkatkan kepercayaan peneliti bahwa observasi tentang perilaku yang dimaksud akurat (valid)
·         Reliabilitas antar pengamat diakses dengan cara menghitung presentase kesepakatan atau korelasi, bergantung bagaimana perilaku yang dimaksud itu dihitung dan dicatat
        Isu Isu Etik ----à bilamana peneliti mencoba mengontrol reaktivitas dengan mengobservasi individu individu tanpa sepengetahuan mereka, dan bisa mempresentasikan sebuah invasi serius terhadap privasi.
            Bias Observer terjadi bila   :
·         Bila peneliti menentukan perilaku mana yang mereka pilih untuk diobservasi dan bila ekspektansi pengamat tentang perilaku mengakibatkan kesalahan sistematis dalam mengidentifikasi dan mencatat perilaku
·         Efek efek ekspetansi dapat terjadi bila pengamat mengetahui hipotesis hipotesis untuk hasil studi itu atau hasil hasil studi sebelumnya
·         Langkah pertama dalam mengontrol bias pengamat adalah dengan mengakui bahwa hal itu dapat terjadi
·         Bias pengamat dapat dikurangi dengan menjaga agar para pengamat tetap “buta” tentang tujuan dan hipotesis studi tersebut
            Faktor yang paling penting dalam menanganibias pengamat aalah kesadaran bahwa bias itu memang dapat terjadi, artinya seorang pengamat yang tahu tentang bias ini akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengambil langkah langkah yang dibutuhkan untuk mengurangi efek efeknya.
            Dalam penyusunan skripsi, tidak harus melalui Full Observation melainkan ditambah dengan metode wawancara agar tidak membutuhkan lebih dari 1 orang peneliti (jadi yang diperbanyak “Tools” nya saja).
            Metode Observasi hanya mengamati segala hal yang tampak “atas” saja, seperti Knowledge, Skill dan Motivation ----à dianggap sebagai kelemahan dari Observasi.
            Tujuan utama Metode Observasi adalah untuk mendeskripsikan perilaku.Para ilmuwan berusaha mendeskripsikan perilaku selengkap dan seakurat mungkin.Peneliti menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai tujuan penelitian karena mustahil mengobservasi semua perilaku seseorang.Akhirnya ilmuwan menyandarkan diri pada sample perilaku orang (proses Sampling), yang diputuskan dapat mewakili perilaku yang biasa dilakukan orang. Tantangan lain adalah saat mendeskripsikan perilaku secara lengkap karena perilaku sering berubah ubah tergantung konteks dimana perilaku terjadi (misal perilaku anak di sekolah pasti berbeda dengan perilakunya di rumah).
            Proses Samplingterbagi atas   :
·         Time Sampling
---àmengacu pada peneliti yang memilih interval waktu untuk melakukan observasi secara sistematis atau secara acak.
Misalnya mengobservasi anak anak selama 2 jam perhari.

·         Situation Sampling
----àmelibatkan kegiatan mempelajari perilaku di lokasi lokasi yang berbeda dan berbagi keadaan dan kondisi yang berbeda. Sampling jenis ini meningkatkan validitas eksternal dari temuan yang diperoleh.
            Syarat syarat penelitian ilmiah yaitu   :
1.    Ada teori yang mendukung penelitian
2.    Ada obyek yang diteliti
3.    Bersifat empiris
4.    Terukur ---àValid &Reliable
5.    Tersusun sistematis

            Validitas Eksternal ----à mengacu pada sejauh mana hasil hasil sebuah penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi populasi, setting, dan kondisi kondisi yang berbeda. Dan validitas berhubungan dengan “truthfulness” (tingkat kepercayaan).

Observasi terbagi atas   :
a.    Sistematis
---àharus memenuhi kriteria   :
-       Ada teori
-       Ada obyek
-       Terukur
-       Sistematis
-       Valid & Reliable
-       List of Phenomena (Indicator) dari obyek yang diteliti   :
----àmisal kategori “Mengantuk”   :
Menguap, mata berair, mata berat, dan sebagainya.
Harus dicari teori tentang mengantuk itu sendiri.

b.    Unsistematis

Observasi Sistematis terbagi atas   :
·         Natural
Misal --à melakukan pengamatan terhadap populasi mahasiswa yang mengantuk saat kuliah di kelas.

·         Unatural (melakukan intervensi dengan melakukan eksperimen) 
Misal ---à mahasiswa di kelas diberikan stimulus yang memudahkan bagi mereka untuk mengantuk, seperti dengan memberikan Variable and Control berupa kamar dengan penyejuk udara (AC), mahasiswanya harus sama, ruang belajar nyaman dan sebagainya.

            Eksistensi seorang Peneliti bisa berada dalam observasi (terlibat) yang disebut sebagai Participant, atau diluar observasi (tidak terlibat) yang disebut sebagai Non Participant.

Etika dalam observasi   :
·         Tidak mengganggu hal hal yang sifatnya pribadi
Misal membahas tentang Kamasutra ---àakan dibahas sebagai produk mitos saja atau penelitian ilmiah (harus disertai teori). Jika melibatkan eksperimen pribadi, maka umumnya akan dikemas sebagai otobiografi.

·         Menghindari intervensi yang berlebihan
Misal ingin mengetahui efek kesetrum dengan melibatkan beberapa objek, atau uji coba dengan pemakaian obat obatan.

·         Waktu penelitian harus diperhatikan
----àharus bisa menjaga jarak agar tidak terjadi relasi berkelanjutan.

·         Tetap menjunjung nilai nilai kemanusiaan (memegang kode etik)

            Observasi yang dilakukan manusia sehari hari dan observasi yang dilakukan ilmuwan berbeda dalam banyak hal.Karena ketika mengamati sambil lalu kemungkinan terdapat faktor faktor yang membiaskan hasil pengamatan serta umumnya hasil tersebut tidak dicatat atau direkam secara formal. Sedangkan observasi ilmiah yang dilakukan ilmuwan “dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan secara tepat, dengan cara yang sistematis dan objektif, serta pencatatan yang teliti”.









DAFTAR PUSTAKA
J. Shaughnessy, John (et.al.), Metodologi Peneltian Psikologi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007 (edisi ke tujuh).






1 komentar:

  1. Mbaaak Wully...saya suka setiap tulisannya Mbak Wully...terus berbagi yaaa....cooool

    BalasHapus